Cara Mendidik Anak
Assalamualaikum para sahabat blogger.
Apa kabar?? Lama tidak jumpa.
Hari ini kita berjumpa kembali...
Oh ya sahabat blogger, hari ini saya ingin bercerita. Bercerita tentang pengalaman yang menurut saya harus saya bagikan dengan kalian. Siapa tahu kalian bisa memberikan saya solusi atau sekedar sebagai bahan pelajaran untuk kita semua.
Sabat blogger
Kalian pasti sudah tahu kan aktifitas saya. Yap saya seorang guru honorer di salah satu madrasah swasta di kabupaten Jember. Saya sudah mengabdi mulai akhir 2019 lalu. Banyak hal yang saya pelajari disini. Mulai dari sesama guru, siswa bahkan masyarakat. Banyak pula hal yang tidak signifikan dengan teori yang harus saya hadapi. Tapi sebagai pendidik yang baik harus dong untuk memberikan solusi yang tepat.
Seperti saat ini, pada tahun ajaran ini siswa di kelas ada 16 orang. Mereka berasal dari latar belakang yang berbeda, keterampilan yang berbeda bahkan kemampuan yang berbeda.
Saya tidak akan bercerita mereka semua, saya akan bercerita anak luar biasa di kelas yang berasal dari keluarga sederhana dan bisa dikatakan serba kekurangan. Bahkan penampilannya pun jauh daripada yang lain, acak²an dan sembraut. Anak ini terlahir dari 3 bersaudara sebagai anak pertama.
Ok.. Sekarang kenapa anak ini istimewa??? Ya anak ini dikucilkan oleh teman²nya mulai dari RA bahkan sampai sekarang. Bukan teman²nya saja tapi juga orang tua siswa. Karena penampilannya.
Tapi liar biasanya dia gak perduli, dia tetap belajar dengan giat, dan menduduki kemampuan paling tinggi di kelas. Sangat luar biasa bukan??? Dia melangkah sangat jauh di bandingkan teman²nya. Dia tidak peduli bahkan dalam keadaan sakit pun dia tetap berangkat ke sekolah. Sungguh luar biasa.
Seperti halnya kemarin... Orang tuanya ijinkan dia untuk pulang lebih dulu soalnya dia lagi sakit. Wajahnya memerah karena panas. Ya saya ijinkan untuk dia pulang dan istirahat. Tapi hari ini dia sudah masuk ke sekolah dan membuat saya terkejut.
Apa itu??? Ketika jam istirahat selesai. Anak² pada bilang kalau bibirnya dan hidungnya dia keluar darah. Saya kira mimisan makanya karena dipukul oleh orang tuanya. Menurut wali murid yang lain, anaknya di pukul di depan orang banyak. Gara² minta uang jajan lebih. Ya Allah kasian 😭 begitu pikir saya. Kenapa harus di pukul??
Oh ayah bunda, kita boleh memarahi anak² tapi jangan di depan umum. Kasian dia, betapa malunya. Nantilah marahi kalau sudah di rumah. Jika hal itu terjadi maka akan merusak mental anak, bukan malah takut tapi dia akan merasa sakit hati. Jadi jangan salahkan anak jika kelak dia akan melakukan hal yang sama kepada anda 🥲🙏
Tolong di maklumi ya ayah bunda, marahilah dan nasehatin anak ketika di rumah saja. Jangan di depan khalayak umum.
Tolong saran ayah bunda... Dengan kasus di atas 🙏
Comments
Post a Comment