Menikah

Pernikahan adalah bersatunya sepasang manusia yang didasarkan dengan adanya Ijab Qabul. Menikah merupakan sesuatu yang sangat sakral, karena seseorang yang sudah menikah berarti ia telah siap menjalani hidup yang baru. Kehidupan yang dilalui setelah menikah pasti 180° berbeda jauh dengan kehidupan setelah menikah.
Menikah bukanlah ajang siapa cepat dia pemenangnya, akan tetapi menikah itu tentang siapa yang siap mengubah hidupnya. Memang menikah sangat di anjurkan oleh Rasullah sebagai salah satu sunnahnya, namun bagaimana jadinya jika salah satu dari calon belum siap lahir maupun batin? Pasti banyak problem yang tidak akan bisa di selesaikan. Problem dalam rumah tangga yang begitu beragam, terkadang membuat seseorang terkekang. Sehingga apabila tidak mempersiapkan lahir batin secara matang, maka akan sulit untuk menghadapi setiap problem yang datang.
Menikah itu bukanlah ajang gengsi, akan tetapi menikah adalah hal yang serius karena Ilahi. Jika pernikahan hanya dibuat permainan, maka rumah tangga akan hancur berantakan. Sudah banyak contoh orang-orang yang menikah dini, namun akhirnya pernikahannya hanya seumur jagung karena tidak bisa mengatasi masalah secara mandiri.
Menikah itu, bukan hanya menyatukan dua insan yang berbeda, akan tetapi dua keluarga besar yang berbeda. Perbedaan yang tak jarang menjadi konflik sana sini. Sehingga perlu ikatan yang menjembatani. Maka dari itu, bagaimana dengan seseorang yang menikah dini? Bagaimana dengan seseorang yang dipaksa untuk menerima orang asing di dalam hidupnya hingga nanti? Bagaimana dengan seseorang yang belum siap lahir maupun batin untuk berbagi? Sungguh miris sekali
Tidak jarang seseorang, terutama wanita menjadi korban KDRT. Namun sang wanita bertahan hanya karena ia menjaga keluarga lainnya. Banyak rumah tangga hancur hanya karena ke tidaksiapan seseorang menjajahi problematika yang ada. Bahkan, anak-anak menjadi korban hanya karena keegoisan dari orang tuanya.
Maka dari itu, menikahlah jika telah benar-benar siap menghadapi problematika yang ada. Menikahlah ketika ilmu yang engkau dapat mampu menopang ketika ada badai menghadang di tengah samudra. Menikahlah ketika engkau telah mampu menyelesaikan masalah yang ada. Bagaimana cara mengukurnya?? Kedewasaanmu dan ilmumu. Memantaskan diri dan terus belajar akan membantumu untuk memperisiapkan diri menjadi istri yang baik, anak yang baik, menantu yang baik dan ibu yang baik.
Untuk orang tua, apabila anaknya belum siap secara lahir maupun batin. Jangan terburu-buru untuk menikahkannya. Bersikap demokratis pada anak itu penting. Perjuangkan cita-citanya, jangan sampai ia jatuh pada seorang durjana

Comments

Popular posts from this blog

Dampak Pandemi Covi-19 di Indonesia

9 tipe kecerdasan yang dimiliki manusia