Pola-Pola Belajar Peserta Didik



Peserta didik sangatlah unik. Mereka mempunyai gaya sendiri untuk mengekspresikan dirinya. Ekpresi yang harus di perhatikan  oleh setiap pendidik, mulai dari karakter hingga pola belajar mereka. Pendidik wajib memahami keunikan tersebut. Agar pendidik mampu mengaplikasikan metode mengajar yang relavan dengan keragaman keunikan yang dimiliki peserta didik.

Berikut beberapa keunikan pola belajar yang harus di pahami oleh pendidik diantaranya.

1. Signal Learning

Belajar tipe ini merupakan tahap paling dasar. Tipe ini diartikan sebagai penguasaan pola-pola dasar perilaku bersifat involuntary. Dalam tipe ini terdapat aspek emosional di dalamnya. Tipe belajar ini diperlukan stimulus secara serempak dan berulang.

2. Stimulus Respons Learning

Tipe belajar ini termasuk ke dalam belajar instrumental conditioning atau belajar dengan trial and error. Tipe belajar ini diperlukan untuk berlangsungnya faktor inforcement.

3. Chaining Learning

Chainig learning adalah tipe belajar menghubungkan stimulus respons. Kondisi yang diperlukan pada tipe belajar ini bahwa peserta didik sudah di kuasai sejumlah satuan pola stimulus respons baik prikomotorik maupun verbal. Contoh chaining seperti kampung halaman, pulang kantor dsb. Chaining akan terjadi apa bilabterbentuk hubungan respons segeraa setelah stimulus.

4. Verbal Association

Tipe belajar ini sama dengan bentuk chaining learning.

5. Discrimination Learning

Pada tipe belajar ini peserta didik telah mempunya sejumlah konsep yang ada sebelumnya. Sehingga peserta didik bisa memilih alternatif respons yang paling relevan terhadap stimulus yang diberikan.

6. Concept Learning

Concept learning adalah belajar memahami atau membentuk konsep. Pembeentukan konsep ini di dasarkan pada  pemahaman terhadap kesamaan ciri-ciri dadi sekumpulan stimulus dan objek yang dipelajari.

7. Rule Learning

Pada  konsep ini peserta didik mengkombinasikan berbagai macam konsep dan mengoperasikan kaidah-kaindah logika formal.

8. Problem Solving

Tipe belajar ini peserta didik di tuntut untuk merumuskan pemecahan masalah yang di hadapi. Sehingga melahirkan alternatif solusi terhadap masalah yang menjadi problematika kehidupannya.

Sumber : Dr. H. Hamruni, M.Si, Strategi dan Model-Model Pembelajaran Aktif Menyenangkan. Yogyakarta. Fakultas Tarbiyah UIN Sunan Kalijaga, 2009

Comments

Popular posts from this blog

Menikah

Dampak Pandemi Covi-19 di Indonesia

9 tipe kecerdasan yang dimiliki manusia